Tuesday, April 16, 2013


Melirik ke penjualan sepeda motor, memang tidak ada henti-hentinya terus mengalir. Penjualan sepeda motor di tanah air setiap tahunnya tidak pernah ada kata lesu. Bahkan ketika dunia dilanda krisis global, penjualan sepeda motor di tanah air hanya mengalami sedikit penurunan yang tidak berarti. Lihat saja di kuartal pertama tahun 2013 ini penjualan motor sudah mencapai 1,95 juta unit. Sebuah angka yang menurut saya realistis jika dikaitkan dengan keluarnya varian-varian varu dari beberapa merk sepeda motor di Indonesia.
Sepeda Motor Bekas, masih ramai peminat
Tidak hanya penjualan motor baru saja yang mengalami kenaikan, namun juga berimbas pada penjualan motor bekas di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, ada yang perlu dicermati jika anda akan membeli sebuah motor bekas. Karena harga motor bekas tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi sepeda motor itu sendiri, namun juga plat nomor yang menempel pada motor tersebut. Maksudnya??

Ya, kita sering lihat di beberapa kasus kalau harga sepeda motor bekas dengan merek dan kondisi yang tidak jauh berbeda memiliki selisih harga yang boleh dibilang cukup jauh. Hal ini merupakan fakta yang terjadi di lapangan. Tidak percaya?? Coba cari sepeda motor bekas di toko-toko atau forum jual beli online. Misalnya kita cari harga sepeda motor Yamaha Mio bekas di kota Semarang dan harga sepeda motor Yamaha Mio di kota jakarta dengan tahun pembuatan sama. Lihat selisih harganya, harga Yamaha Mio bekas plat Semarang rata-rata lebih tinggi dibanding dengan harga Yamaha Mio bekas plat Jakarta, selisihnya bisa mencapai lebih dari Rp500 ribu. Kok bisa??
Asal plat nomor, berpengaruh ke harga sepeda motor bekas
Menurut beberapa pendapat pedagang sepeda motor bekas. Perbedaan tersebut dikarenakan perlakuan sepeda motor di kota Jakarta sudah dicap tidak seperti di kota-kota lain, misalnya Semarang. Ingat kota Jakarta terkenal dengan kota metropolitan dimana sepeda motor disana banyak yang jarak tempuhnya sudah ribuan kilometer padahal baru dipakai beberapa bulan. Yang lebih wah lagi jika membandingkan harga sepeda motor di Jakarta dengan kota-kota kecil khususnya di Jawa Tengah. Selisih harganya bisa mencapai Rp1 juta lebih.

Postingan saya kali ini bukannya mengada-ada, namun memang seperti itulah fakta yang ada di lapangan. Ya, karena teman saya sendiri yang mengalaminya, walaupun pada akhirnya harus mutasi atau ganti plat dengan biaya yang tidak sedikit tentunya. Namun kalau dihitung-hitung masih lebih untung. Yang penting untung gitu lah. Kalau dari pengalaman saya sendiri, saya pernah mencari sepeda motor Megapro bekas, harga Megapro bekas tahun 2003-2005 di kota kelahiran saya di Pemalang masih tembus 7,5-9,5 jutaan bahkan lebih. Nah ketika saya cari di forum paling cetar membahana di Indonesia (Tidak usah disebut juga tahu nama forumnya...hehe..), harga sepeda motor Honda Megapro di rentang tahun yang sama hanya dihargai 6-7 jutaan untuk plat Jakarta. Padahal saya lihat di foto, mesin masih kering, surat komplit dan aksesoris di motor masih standar semua.


Nah, dari postingan mengenai Harga Sepeda Motor Bekas yang dipengaruhi oleh asal plat nomer ini, saya hanya sekedar share kepada pembaca. Jadi begitulah fakta yang ada, sehingga tidak hanya kondisi motor saja yang menjadi acuan ketika membeli sebuah sepeda motor bekas. Namun juga asal kota plat nomor. Yang terakhir pada artikel kali ini adalah sedikit share tentang harga motor yang pernah saya cari beberapa bulan terakhir ini. Harga Motor Suzuki Shogun 110R tahun 2003 plat H Semarang, rata-rata dihargai 3,3-4 juta tergantung kondisi dan untuk plat B Jakarta dihargai 2,5-3 juta. Harga Suzuki Thunder plat H Semarang tahun 2006 dihargai 6,75 juta dan untuk plat G Pemalang masih tembus 7,5 juta dengan kondisi sama-sama mesin kering, suara lumayan halus dan bodi masih kinclong.

0 comments: