Melirik
ke penjualan sepeda motor, memang tidak ada henti-hentinya terus mengalir.
Penjualan sepeda motor di tanah air setiap tahunnya tidak pernah ada kata lesu.
Bahkan ketika dunia dilanda krisis global, penjualan sepeda motor di tanah air
hanya mengalami sedikit penurunan yang tidak berarti. Lihat saja di kuartal pertama
tahun 2013 ini penjualan motor sudah mencapai 1,95 juta unit. Sebuah angka yang
menurut saya realistis jika dikaitkan dengan keluarnya varian-varian varu dari
beberapa merk sepeda motor di Indonesia.
Sepeda Motor Bekas, masih ramai peminat |
Tidak
hanya penjualan motor baru saja yang mengalami kenaikan, namun juga berimbas
pada penjualan motor bekas di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, ada yang
perlu dicermati jika anda akan membeli sebuah motor bekas. Karena harga motor
bekas tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi sepeda motor itu sendiri, namun juga
plat nomor yang menempel pada motor tersebut. Maksudnya??
Ya,
kita sering lihat di beberapa kasus kalau harga sepeda motor bekas dengan merek dan
kondisi yang tidak jauh berbeda memiliki selisih harga yang boleh dibilang
cukup jauh. Hal ini merupakan fakta yang terjadi di lapangan. Tidak percaya??
Coba cari sepeda motor bekas di toko-toko atau forum jual beli online. Misalnya
kita cari harga sepeda motor Yamaha Mio bekas di kota Semarang dan harga sepeda
motor Yamaha Mio di kota jakarta dengan tahun pembuatan sama. Lihat selisih
harganya, harga Yamaha Mio bekas plat Semarang rata-rata lebih tinggi dibanding
dengan harga Yamaha Mio bekas plat Jakarta, selisihnya bisa mencapai lebih dari
Rp500 ribu. Kok bisa??
Asal plat nomor, berpengaruh ke harga sepeda motor bekas |
Menurut
beberapa pendapat pedagang sepeda motor bekas. Perbedaan tersebut dikarenakan
perlakuan sepeda motor di kota Jakarta sudah dicap tidak seperti di kota-kota
lain, misalnya Semarang. Ingat kota Jakarta terkenal dengan kota metropolitan
dimana sepeda motor disana banyak yang jarak tempuhnya sudah ribuan kilometer
padahal baru dipakai beberapa bulan. Yang lebih wah lagi jika membandingkan
harga sepeda motor di Jakarta dengan kota-kota kecil khususnya di Jawa Tengah.
Selisih harganya bisa mencapai Rp1 juta lebih.
Postingan
saya kali ini bukannya mengada-ada, namun memang seperti itulah fakta yang ada
di lapangan. Ya, karena teman saya sendiri yang mengalaminya, walaupun pada
akhirnya harus mutasi atau ganti plat dengan biaya yang tidak sedikit tentunya.
Namun kalau dihitung-hitung masih lebih untung. Yang penting untung gitu lah.
Kalau dari pengalaman saya sendiri, saya pernah mencari sepeda motor Megapro
bekas, harga Megapro bekas tahun 2003-2005 di kota kelahiran saya di Pemalang
masih tembus 7,5-9,5 jutaan bahkan lebih. Nah ketika saya cari di forum paling
cetar membahana di Indonesia (Tidak usah disebut juga tahu nama
forumnya...hehe..), harga sepeda motor Honda Megapro di rentang tahun yang sama hanya dihargai
6-7 jutaan untuk plat Jakarta. Padahal saya lihat di foto, mesin masih kering,
surat komplit dan aksesoris di motor masih standar semua.
Nah, dari postingan
mengenai Harga Sepeda Motor Bekas yang dipengaruhi oleh asal plat nomer ini,
saya hanya sekedar share kepada pembaca. Jadi begitulah fakta yang ada,
sehingga tidak hanya kondisi motor saja yang menjadi acuan ketika membeli
sebuah sepeda motor bekas. Namun juga asal kota plat nomor. Yang terakhir pada
artikel kali ini adalah sedikit share tentang harga motor yang pernah saya cari
beberapa bulan terakhir ini. Harga Motor Suzuki Shogun 110R tahun 2003 plat H
Semarang, rata-rata dihargai 3,3-4 juta tergantung kondisi dan untuk plat B
Jakarta dihargai 2,5-3 juta. Harga Suzuki Thunder plat H Semarang tahun 2006
dihargai 6,75 juta dan untuk plat G Pemalang masih tembus 7,5 juta dengan
kondisi sama-sama mesin kering, suara lumayan halus dan bodi masih kinclong.
0 comments:
Post a Comment