Thursday, December 15, 2011

Seperti janji saya pada postingan sebelumnya ( Mengenal Komponen Utama AC Mobil ), maka kali ini saya akan membahas komponen – komponen pendukung AC Mobil. Walaupun hanya pendukung namun komponen ini masih tetap penting. Jika komponen utama AC mobil tidak didukung oleh komponen pendukung ini maka AC mobil tidak akan berfungsi, di ibaratkan seperti calon wakil rakyat yang tidak punya dukungan...hehehehe...(gak nyambung kaleee!!)
AC Mobil
Oke... langsung saja kita simak komponen – komponen pendukung AC mobil :

a.  Receiver (filter Dryer)
Receiver atau filter dryer sering digunakan pada AC mobil yang menggunakan katup ekspansi dalam system penurunan tekanan refrigerant. Bagian ini diletakkan di antara kondensor sebelum katup ekspansi. Di dalam receiver terdapat saringan (filter) dan pengering(dryer) yang berfungsi menyerap kotoran dan air yang terbawa ketika bersirkulasi bersama refrigerant. Filter terpasang pada saluran receiver bagian dalam. Filter ini berfungsi menyaring kotoran yang tidak masuk ke katup ekspansi.
Receiver merupakan tempat penyimpanan refrigerant sementara setelah dicairkan oleh kondensor sebelum masuk ke katup ekspansi. Fungsi lainnya adalah sebagai penyaring kotoran dalam system sirkulasi AC. Kerusakan receiver seringkali sebabkan adanya timbunan kotoran yang terbawa oleh kondensor dan menyebabkan penyumbatan. Jika receiver (filter dryer) rusak, suhu AC menjadi tidak stabil dan seringkali berubah-ubah.
Bagian tas receiver terdapat sight glass, berfungsi mengetahui kondisi refrigerant dalam system AC. Di dalam dryer berisi desiscant (zat yang dapat menyerap uap air)yang berupa silicageluntuk penggunaan R-12 dan zeolit untuk R-134a.

b. Accumulator
Accumulator biasanya digunakan pada system AC mobil yang menggunakan orifice tube sebagai alat penurun tekanan refrigerant setelah kondensor. Accumulator berfungsi sebagai alat penampung sementara refrigerant cair yang bertemperatur rendah serta campuran minyak pelumas dari evaporator. Accumulator terletak di antara evaporator sebelum kompresor. Bahan refrigerant yang telah disimpan dan berupa gas, di alirkan dari bagian atas accumulator melalui saluran isap menuju ke kompresor. Accumulator juga berfungsi mencegah refrigerant cair agar tidak mengalir ke kompresor. Sebab, refrigerant yang masuk ke kompresor harus dalam bentuk gas atau uap.

c. Minyak pelumas (oli kompresor)
Oli kompresor pada system AC berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian kompresor yang bergesekan, sehingga mampu meredam panas dan melancarkan pergerakan bagian-bagian kompresor. Miyak pelumas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Mempunyai strukturkima yang stabil, tidakmudah breaksi dengan refrigerant atau benda lain yang digunakan pada system pendingin.
2. Tidak merusak bahan tembaga pada suhu 120.
3. Tidak mengandung air, ter, lilin, dan kotoran lainnya.
4. Mempunyai nilai beku rendah. Artinya pelumas masih dapat mengalir
pada suhu yang rendah.
5. Tidak berbusa, karena minyak pelumas yang berbusa dapat terbawa oleh bahan pendingin dan masuk ke kompresor, sehingga dapat merusak katup kompresor.
6. Mempunyai delektrik ( tidak dapat menghantarkan listrik) yang kuat.
7. Dapat memberikan pelumasan yang baik pada temperature tinggi maupun rendah. 
Jenis pelumas yang digunakan untuk Freon R-134a adalah polyalkyleneglycol (PAG), sedangkan untuk Freon R-12 adalah minyak pelumas mineral.

d. Saft seal
Minyak pelumas dan refrigerant dalam kompresor sangat rentan terhadap kebocoran, baik saat kompresor sedang berjalan maupun berhenti. Komponen untuk mencegah kebocoran minyak pelumas dan refrigerant adalah shaft seal (penyekat refrigerant) pada poros. Komponen ini terdir atas dua bagian, yaitu shaft seal dan plate seal. Shaft seal terdiri atas dua jenis, yaitu mechanical seal dan lip seal. Biasanya kebocoran refrigerant terjadi melalui komponen ini. Shaft seal terdiri dari gelang penahan , o-ring, ring karbon dan plat seal. Palt seal yang tertahan rapat oleh gelang penahan dengan ring karbon akan tertekan oleh pega, sehingga mampu mencegah kebocoran refrigerant dan minyak pelumas

e. Pipa refrigerant
Pipa refrigerant AC mobil terbuat dari karet (pipa elastic) dan pipa logam yang tahan terhadap tekanan dan temperature tinggi, serta tahan terhadap getara. Bagian dalam pipa logam terbuat dari tembaga dan aluminium yang diproses baik, sehingga lebih tahan terhadap unsure kimia dalam refrigerant.

f. Idle up
Alat ini berfungsi menaikkan putaran mesin apabila AC mobil di hidupkan saat putaran mesin masih idling (stationer), sehingga mesin mobil terhindar dari beban yang berlebihan (overload). Idle up terdiri dari dua jenis yaitu vacuum switch valve (VSV) dan throttle position (TP).

g. Pulley dan belt
Pulley berfungsi sebagai rumah belt. Pulley dan belt merupakan komponen penerus tenaga, yaitu meneruskan tenaga putar dari mesin menuju ke kompresor AC mobil. Terdapat beberapa jenis belt yang dipakai pada AC mobil, diantaranya adalah v belt dan ribbed belt.

h. Ekstra fan (kipas)
Ekstra fan berfungsi mensirkulasikan udara di dalam kabin dan diluar kabin. Motor blower terdapat didalam kabin, sedangkan fan (extra fan) terletak di kondensor (diluar kabin). Blower pada kabin terdiri atas motor penggerak dan blower yang digerakkan. Umumnya tipe blower yang sering digunakan adalah tipe sirocco. Extra fan yang terdapat diluar kabin juga terdiri darimotor penggerak dan fan yang digerakkan.umumnya yang digerakkan adalah fan tipe axial flow. 
            Nah dari penjelasan di atas dah pada tahu kan apa fungsi dari komponen – komponen pendukung AC mobil dan pastinya sapat menarik kesimpulan bagaimana simkronisasinya dengan komponen utamanya. Demikianlah pemahaman tentang komponen pendukung AC mobil yang saya cari di google.co.id. Semoga bermanfaat....


Baca juga Cara Kerja AC Mobil...

0 comments: