Monday, February 27, 2012



Mobil – mobil modern saat ini dilengkapi berbagai teknologi untuk membuat mesinnya dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Hasilnya adalah performa yang lebih baik, dengan konsumsi BBM yang lebih irit serta rendah emisi sehingga lebih ramah lingkungan. Beragam prinsip untuk menyempurnakan pembakaran di dalam silinder diterjemahkan dalam bentuk teknologi. Apa saja teknologi mesin yang dapat membuat mesin lebih irit bahan bakar? Berikut jawabannya :

1.    Katup Variable
katup variabel
Ini merupakan teknologi wajib bagi mesin modern saat ini. Dengan mengatur waktu bukaan katup, aliran udara yang masuk menjadi lebih merata diestiap putaran mesin. Apalagi meratanya jumlah udara yang bercampur dengan bensin akan membuat campuran bahan bakar semakin homogen sehingga pembakaran dapat berlangsung sempurna.
Umumnya teknologi ini disematkan pada katup masuk, semisal VVT-i milik Toyota, CVCT milik Nissan, VVT milik Suzuki, atau CVVT milik Hyundai. Tapi kini beberapa produsen telah menerapkan sistem katup variable ini di katup masuk dan buang. Contohnya adalah Dual VVT-i yang ada pada Toyota Corolla Grand New Altis, Ti-VCT pada Ford Fiesta 1.6 sport. Penerapan teknlogi ini berdampak pada tenaga yang merata di setiap putaran rendah maupun tinggi.
Sementara Honda mencoba arah pengembangan yang berbeda, yaitu dengan turut merubah lama waktu bukaan katup pada sistem buatannya (VTEC). Pengembangan sistem ini dapat ditemui pada semua line-up Honda terbaru dengan nama i-VTEC.

2.    Variable Intake
variable intake
Memilki fungsi serupa dengan sistem katup variabel, dimana variabel intake juga dibuat untuk menjaga kecepatan aliran udara masuk agar tetap optimal disetiap tingkay putaran mesin. Ada dua cara yang dilakukan produsen dengan teknologi ini.
Yang pertama dengan memendekan saluran masuk seperti yang dilakukan Audi, Cevrolet dan Toyota. Saat putaran rendah, intake manifold dibuat sepanjang mungkin untuk menghasilkan tenaga yang lebih efisien. Tapi saat putaran menengah hingga tinggi, sebuah katup mekanikal mengubah jalan masuk udara menjadi lebih pendek dengan cara melakukan by-pass.
Cara lainnya dilakukan oleh Nissan untuk line-up Livina, yaitu dengan mempersempit atau melonggarkan saluran masuk sesuai kebutuhan. Pada intake manifold dibuat dua jalur dengan katup pengontrol. Saat putaran rendah hanya satu jalur yang dibuka, namun saat putaran meningkat, kedua jalur dibuka untuk memberikan pasokan udara yang lebih banyak ke dalam ruang bakar.

3.    Torque Bost Resonator
Torque Bost Resonator
Tabunagn udara menjadi cara Honda dalam membuat mesin Honda Jazz dan Honda Freed lebih gemuk. Dengan tersedianya cadangan udara segar di dekat saluran masuk, masin tak perlu bersusah payahmengisap udara dari luar saat dibutuhkan pasokan dalam jumlah banyak diruang bakar.
Sebenarnya langkah ini sudah diterapkan sejak tahun 1990-an. Namun Honda membuatnya lebih sempurna dengan meletakan kotak udara tambahan sangat dekat dengan intake manifoldsetelah Throttle Body. Umumnya produsen mobil hanya meletakan resonator ini di saluran udara sebelum Throttle Body.

4.    Direct Ignition
direct ignition
Ketepatan waktu pembakaran di ruang bakar menjadi sangat penting ketika semua komponen mesin bekerja dengan presisi. Hambatan di distributor dan kabel busi dapat memperlambat waktu percikan pengapian di ruang bakar yang berujung pada pembakaran yang tidak efisien.
Sebagai langkah untuk mengatasinya kini mobil – mobil modern menggunakan sistem pengapian langsung atau direct ignition. Pada sistem pengapian langsung ini tidak dibutuhkan lagi kabel busi dan ditributor, karena busi dipasang langsung ke koil individual disetiap silinder. Pengaturan waktu pengapiannya sendiri ditentukan oleh modul melalui kabel di setiap koil.

5.    Supercharger dan Turbocharger
supercharger


Turbocharger
Daya isap untuk mendapatkan kecepatan aliran udara yang masuk ke silinder menjadi kunci dari mesin normaly aspirated (N/A). Jadi kebutuhan udara segar sangat tergantung dari desain ruang bakar, jumlah katup, dan intake seta exhaust manifold. Lain halnya jika mesin dilengkapi peranti pemasok udara paksa. Tentu kebutuhan udara segar akan selalu tercukupi lantaran dipaksa masuk. Peranti ini pun dibagi menjadi dua yaitu supercharger yang digerakan oleh puteran mesin dan turbocharger yang memanfaatkan alian gas buang.
Keduanya memiliki keunggulan masing – masing. Lantaran digerakan oleh putaran mesin, supercharger sudah terasa efektif sejak putaran rendah, namun kerja mesin menjadi lebih berat. Sedangkan turbocharger memiliki keunggulan pada putaran yang diberikan pada putaran tinggi tanpa membebani mesin. Dengan memanfaatkan aliran gas buang, otomatis peranti ini belum bekerja saat putaran mesin rendah. Alhasil Turbo-lag pun tak terhindarkan.
Peusahaan mobil asal jerman, VolksWagen (VW) mencoba menggabungkan keduanya pada mesin TSI, dengan memanfaatkan keunggulan dari masing – masing peranti tersebut. Sistem ini kemudian diberi nama Twincharger. Hasilnya tenaga mesin dapat meningkat drastis dan emisi gas buang yang dihasilkan rendah.

0 comments: